Untukmewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti pembelajaran mata kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general education). Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12 tahun 2012 sebagai mata kuliah wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Dalam rangka menyempurnakan capaian
PENTING Paspor Anda harus dapat dibaca oleh mesin. Jika tidak, Anda akan ditolak masuk ke India, meskipun Anda memiliki visa yang tepat. Kecuali Anda memiliki paspor Bhutan atau Nepal, Anda memerlukan visa untuk belajar di India. Anda juga bebas visa jika Anda memegang status Warga Negara Asing India atau Kartu Orang Asal India, karena kartu ini memberi Anda banyak hak dan manfaat yang sama dengan kewarganegaraan penuh. Untungnya, untuk semua orang, India membuat seluruh proses sesederhana dan sesederhana mungkin. Temukan program Ingin belajar di India? Temukan & bandingkan program Belajarlah lagi Pertama, Anda harus memiliki konfirmasi tertulis tentang penerimaan Anda di sekolah India. Sekolah biasanya menyediakan ini dalam bahasa Hindi dan Inggris. Versi bahasa Inggris direkomendasikan untuk aplikasi ini. Kursus setidaknya harus enam bulan. Anda juga harus memberikan bukti bagaimana Anda akan mendapatkan jumlah uang yang realistis untuk hidup tanpa harus bekerja di India. Anda juga harus mendapatkan Sertifikat Tidak Ada Keberatan dari Kementerian Kesehatan, yang menunjukkan bahwa Anda dalam kondisi kesehatan yang tidak baik. Anda bisa mendapatkan ini dengan mengirimkan dokumen medis ke Kementerian dalam waktu yang tepat. Jika Anda bukan dari negara Anglophone, dokumen Anda perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Hindi atau Inggris, tergantung pada bahasa apa Anda membuat aplikasi. Anda juga harus memberikan pernyataan tertulis bahwa Anda tidak memiliki anggota keluarga di India atau keluarga India yang tinggal di negara lain. Jika Anda melakukannya, mereka harus mensponsori bersama visa pelajar Anda bersama sekolah Anda. Ingatlah untuk memastikan bahwa semua terjemahan diaktakan. Bahkan jika Anda bisa melakukannya sendiri, jangan. Visa studi India berlaku maksimal lima tahun. Ada biaya antara $ 13 dan $ 118 tergantung pada kewarganegaraan Anda. Paspor Anda yang diperhitungkan, bukan negara tempat tinggal Anda. Biaya ini biasanya dibayarkan dalam USD. INR sebenarnya tidak diterima di beberapa negara. Konsulat, kedutaan besar, dan pusat visa India semakin memilih pembayaran dengan kartu. Anda harus meninggalkan India terlebih dahulu jika Anda memutuskan untuk mengajukan izin kerja setelah studi Anda. Berbeda dengan jenis visa India lainnya, Anda bebas untuk tiba di negara tersebut melalui titik masuk mana pun selama tidak berada di perbatasan India dengan China atau Pakistan. Meskipun klaim pemerintah India sebaliknya, perjalanan sebelumnya ke Pakistan dapat memperpanjang proses aplikasi visa. Selain itu, mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda harus mendaftar menggunakan paspor Pakistan mereka. Warga keturunan Pakistan yang tidak memiliki paspor harus memiliki Kartu Identitas Nasional untuk Orang Pakistan di Luar Negeri NICOP dan harus menyatakan dengan jelas dan memberikan rinciannya dalam aplikasi mereka. Siapapun yang merupakan keturunan Pakistan atau Pakistan akan membutuhkan izin keamanan sebelum visa dapat diberikan. Izin ini diberikan secara internal oleh Kementerian Dalam Negeri. Belajar di India India adalah negara dengan masakan yang terkenal di dunia, arsitektur yang luar biasa, dan suasana yang ramah. Bagian ini memberi tahu Anda lebih banyak tentang negara yang luas ini. Belajarlah lagi Pendidikan di India Ingin mempelajari tentang cara kerja sistem pendidikan tinggi di India? India adalah tujuan yang bagus untuk berbagai siswa, mengingat programnya yang bagus, biaya yang lebih rendah serta budaya dan sejarahnya yang terkenal di dunia. Luangkan waktu sebentar untuk mengetahui lebih lanjut tentang struktur sistem pendidikan di India! Belajarlah lagi Perumahan & Biaya Hidup Di mana pun Anda belajar di luar negeri, penting untuk membuat anggaran terlebih dahulu sehingga Anda siap. Oleh karena itu, kami telah merinci biaya hidup dan perumahan rata-rata sehingga Anda dapat mengetahui dengan lebih baik berapa yang akan Anda bayarkan sebagai siswa di India. Belajarlah lagi Biaya Pendidikan & Beasiswa Biaya kuliah untuk program gelar di India cukup mirip. Mahasiswa internasional dan domestik diharapkan membayar biaya sekolah di India. Kami telah mengumpulkan informasi tentang cara kerjanya, dan tentang beasiswa, di bagian ini. Belajarlah lagiBahasa & Budaya India adalah negara yang kaya akan sejarah dan budaya. Cari tahu lebih lanjut tentang apa yang ditawarkan negara dalam hal bahasa, budaya, dan banyak lagi! Kami juga berbicara tentang bagaimana agar tetap aman di India di bagian ini. Belajarlah lagi Proses aplikasi Pelajari lebih lanjut tentang cara mendaftar ke sekolah-sekolah India dan dokumentasi yang Anda perlukan untuk melakukannya di bagian ini. Belajarlah lagi Program Siap melihat pendidikan di India? Gunakan mesin pencari kami untuk menemukan dan membandingkan program top di India hari ini! Belajarlah lagi
CityPalace, Istana Termegah di Rajasthan. Citi Palace di Kota Udaipur, India. (Fabiola Lawalata/Z Creators) Sebagai istana terbesar dan termegah di Rajasthan, City Palace memanjang hingga 244 meter. Tepatnya di sepanjang tepian timur Danau Pichola dengan tinggi bangunan 30,4 meter.
Bersama ini kami sampaikan informasi Biaya Hidup di India, sebagai berikut Nama Universitas Biaya Kuliah Dalam Mata Uang Rupee India/USD Biaya Kuliah Dalam Mata Uang Rupiah Banaras Hindu University Rs1800 Rp347 ribuan Delhi University – Rp1,4 jutaan – Rp2,5 jutaan Osmania University USD256 – USD600 Rp3,57 jutaan – Rp8,3 jutaan Jawaharlal Nehru University JNU USD600 – USD750 Rp8,3 jutaan – Rp10,47 jutaan Aligarh Muslim University Rp13,97 jutaan Hyderabad Central University HCU – Rp13,97 jutaan – Rp25 jutaan Anna University Chennai – Rp84 jutaan – Rp125,6 jutaan Jika dibandingkan dengan penawaran sebelumnya, biaya kuliah di India mengalami perubahan pada 2021. Salah satunya, biaya kuliah di Jawaharlal Nehru University JNU yang terpantau naik dari USD500 menjadi USD600, atau sekitar Rp7 juta naik menjadi Rp8,3 jutaan. Sementara itu, untuk universitas lainnya terpantau tidak mengalami kenaikan tarif yang signifikan. Selain menggunakan biaya pribadi, untuk berkuliah di India Anda juga bisa memanfaatkan beasiswa yang disediakan oleh pemerintah India melalui program General Scholarship Scheme GSS-Indian Council for Cultural Relations ICCR. Beasiswa ini berlaku untuk jenjang Bachelor, Master, dan PhD. Permohonan untuk beasiswa tersebut dibuka setiap tahun pada bulan November sampai Desember dan berakhir pada akhir bulan Januari tahun berikutnya. Biasanya pengajuan beasiswa diserahkan ke Kedutaan Besar India yang ada di Jakarta, bukan secara langsung ke ICCR atau universitas yang hendak Anda tuju. Selain dapat digunakan untuk melanjutkan kuliah di jenjang S1, S2, atau S3, beasiswa tersebut juga berlaku untuk kursus di sejumlah bidang seperti seni, seni pertunjukan, arsitektur, sastra, perdagangan, dan ilmu pengetahuan, atau program dengan gelar di teknik dan pertanian, serta kursus doktor dan pasca-doktoral di sejumlah disiplin ilmu. Dalam beasiswa tersebut, pemerintah India akan memberi tunjangan hidup, hibah kontingen, biaya akomodasi, biaya kuliah dan sebagainya, termasuk biaya pengobatan medis dan studi tur bagi siswa yang terpilih memperoleh beasiswa. Akan tetapi, pemerintah India tak menanggung biaya penerbangan dari dan ke India dan beban bahan kimia laboratorium untuk mahasiswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Beasiswa juga tidak diberikan MBBS, BDS, keperawatan, dan program lainnya yang berhubungan dengan obat-obatan. Syarat Permohonan Beasiswa Kuliah di India IPK minimal 2,75 pada jenjang studi terakhir yang telah diselesaikan. Pemeriksaan di sekolah atau universitas yang dituju. Silabus dari ujian kualifikasi terakhir marksheet/transkrip akademik. Sertifikat atau salinan semua dokumen yang dibutuhkan dengan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Lulus English Proficiency Test yang akan dilakukan oleh pihak kedutaan. Untuk siswa yang mendaftar pada program kursus/post-doctoral doktor atau arsitektur, sinopsis yang diusulkan mencakup daerah penelitian. Sertifikat kesehatan, seperti yang ditentukan dalam Lampiran-2 dari Formulir Permohonan. Daftar riwayat hidup dalam Bahasa Inggris HP dan e-mail diperlukan. Sertifikat kursus Bahasa Inggris dengan skor TOEFL minimal 500. Surat rekomendasi dari sekolah/universitas/kantor asal atau yang sebelumnya. Jika semua dokumen persyaratan telah dilengkapi, kini saatnya Anda mengetahui kisaran biaya hidup di India. Anda perlu memperhitungkan budget yang diperlukan agar dapat menjalani studi dengan lancar dan tenang di India. Kisaran Biaya Hidup di India Jenis Pengeluaran Biaya Dalam Mata Uang Rupee Biaya Dalam Mata Uang Rupiah Makanan di restoran murah Rs150 Rp29 ribuan Makan 1 porsi Rs20 – Rs300 Rp4 ribuan – Rp57 ribuan Makan 2 orang di restoran menengah Rs600 Rp115 ribuan Tiket sekali jalan Rs15 Tiket bulanan Rs600 Rp115 ribuan Taksi Rs40 – Rs100 – Rp19 ribuan Bensin per liter Rs67,75 Rp13 ribuan Apartemen 1 kamar di pusat kota Rs11257,04 Rp2,16 jutaan Apartemen 1 kamar di pinggiran Rs6949,67 Rp1,3 jutaan Listrik, air, sampang untuk apartemen 85m2 Rs2122,43 Rp408 ribuan Telepon lokal prabayar 1 menit Rs0,95 Rp183,05 Internet 10 Mbps Rs1248,61 Perkiraan biaya hidup di India relatif stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan pada 2021. Nilai mata uang India terpantau menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Saat artikel ditayangkan, Rs1 setara dengan Rp192,68. Rincian biaya kuliah dan biaya hidup di India di atas hanyalah perkiraan kasar saja. Namun setidaknya bisa Anda jadikan bahan perbandingan sebelum memutuskan untuk melanjutkan studi dan menetap di India selama beberapa tahun. Apabila Anda membutuhkan informasi yang lebih jelas seputar pendidikan dan biaya hidup di India, Anda mungkin bisa menanyakannya langsung ke komunitas pelajar Indonesia yang berada di India dan telah memiliki pengalaman hidup di sana. Demikianlah kami sampaikan informasi Kuliah dan Biaya Hidup di India, semoga bermanfaat.
CaraDaftar KIP Kuliah 2022. 1. Akses website KIP Kuliah. Lakukan pendaftaran akun secara mandiri di SIM KIP Kuliah melalui laman kip-kuliah.kemdikbud.go.id. 2. Lengkapi data yang dibutuhkan
Bersama ini kami sampaikan informasi Biaya yang Perlu Dipertimbangkan Untuk Kuliah dan Hidup di India, Sebagai berikut Selama ini warga negara Indonesia lebih banyak memilih hidup dan kuliah di dalam negeri atau kuliah di beberapa Amerika dan Eropa. Padahal ada banyak pilihan negara di Asia yang bisa dituju untuk melanjutkan studi, salah satunya India. Negeri Sungai Gangga bisa menjadi referensi menarik karena kabarnya biaya hidup dan kuliah di negara tersebut termasuk yang paling murah di dunia dan mengalahkan dua negara tetangganya, yakni Pakistan dan Nepal. Sejumlah kota pusat seperti New Delhi, Mumbai, dan Bangalore menawarkan gaji yang cukup tinggi bagi Anda yang hendak melanjutkan kerja atau kerja paruh waktu di sana. Sebaliknya, harga barang kebutuhan sehari-hari di kota-kota tersebut relatif murah. Bayangkan saja, dengan 1 rupee INR setara Rp190, untuk hidup sebulan di India kabarnya Anda hanya membutuhkan biaya sekitar Rp2 juta. Sementara itu, kuliah biaya per tahunnya juga relatif lebih terjangkau dibandingkan Indonesia. Program studi atau jurusan yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari program sosial, sains, teknik, teknologi, dan sebagainya. Anda bisa langsung mengecek situs resmi kampus-kampus yang Anda idamkan untuk mengetahui program pendidikan apa yang ditawarkan serta biaya kuliah per semester yang ditarik oleh pihak universitas. Sebagai gambaran, berikut ini informasi perkiraan biaya kuliah dan hidup di India. Nama Perguruan Tinggi Kisaran Biaya Kuliah Jawaharlal Nehru University Tuition Fee Annual 216 lakh Sports Fee Annual 16,50 lakh Students’ Union Fee Annual 16,50 lakh Osmania University Applied Geochemistry INR Astronomy INR Botany INR Chemistry INR Genetics INR Geology INR Geography INR Geophysics INR Mathematics INR Hyderabad Central University HCU INR M. A. INR M. Tech INR B. E./B. Tech INR lakh Selain menggunakan biaya pribadi, untuk berkuliah di India Anda juga bisa memanfaatkan beasiswa yang disediakan oleh pemerintah India melalui program General Scholarship Scheme GSS-Indian Council for Cultural Relations ICCR. Beasiswa ini berlaku untuk jenjang Bachelor, Master, dan PhD. Permohonan untuk beasiswa tersebut dibuka setiap tahun pada bulan November sampai Desember dan berakhir pada akhir bulan Januari tahun berikutnya. Biasanya, pengajuan beasiswa diserahkan ke Kedutaan Besar India yang ada di Jakarta, bukan secara langsung ke ICCR atau universitas yang hendak Anda tuju. Dalam beasiswa tersebut, pemerintah India akan memberi tunjangan hidup, hibah kontingen, biaya akomodasi, biaya kuliah dan sebagainya, termasuk biaya pengobatan medis dan study tour bagi siswa yang terpilih memperoleh beasiswa. Akan tetapi, pemerintah India tak menanggung biaya penerbangan dari dan ke India dan beban bahan kimia laboratorium untuk mahasiswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Beasiswa juga tidak diberikan untuk MBBS, BDS, keperawatan, dan program lainnya yang berhubungan dengan obat-obatan. Syarat Permohonan Beasiswa Kuliah di India IPK minimal 2,75 pada jenjang studi terakhir yang telah diselesaikan. Pemeriksaan di sekolah atau universitas yang dituju. Silabus dari ujian kualifikasi terakhir marksheet/transkrip akademik. Sertifikat atau salinan semua dokumen yang dibutuhkan dengan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Lulus English Proficiency Test yang akan dilakukan oleh pihak kedutaan. Untuk siswa yang mendaftar pada program kursus/postdoctoral doktor atau arsitektur, sinopsis yang diusulkan mencakup daerah penelitian. Sertifikat kesehatan, seperti yang ditentukan dalam Lampiran-2 dari Formulir Permohonan. Daftar riwayat hidup dalam Bahasa Inggris HP dan email diperlukan. Sertifikat kursus Bahasa Inggris dengan skor TOEFL minimal 500. Surat rekomendasi dari sekolah/universitas/kantor asal atau yang sebelumnya. Biaya Hidup di India Komponen Kisaran Biaya Tempat Tinggal Apartemen 1 kamar per bulan Apartemen 3 kamar per bulan Telepon Rp170 per menit Internet per bulan Air mineral per liter Listrik, pemanas air, sampah per bulan Makan per bulan Transportasi Transportasi harian Taksi per km Demikian kami sampaikan informasi Biaya yang Perlu Dipertimbangkan Untuk Kuliah dan Hidup di India, semoga bermanfaat.
JAKARTA Banyak yang menyangka Suzuki akan meluncurkan Ertiga facelift pada IIMS Hybrid 2022. Ternyata, facelift dari Low Multi Purpose Vehicle ( LMPV) tersebut justru meluncur duluan di India. Maruti Suzuki resmi memperkenalkan Ertiga facelift yang perubahan pada beberapa bagian, baik dari eksterior, interior, maupun sektor mesinnya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kuliah ke luar negeri merupakan impian saya semenjak kuliah S1 di UNS Solo. Sejak lulus kuliah tahun 2003 saya sering mencari informasi beasiswa s2 ke luar negeri melalui internet atau menanyakan langsung teman-teman yang pernah kuliah di luar negeri. Saya menyadari kuliah ke luar negeri lewat jalur beasiswa bukanlah perkara mudahk karena dari tahun ke tahun peminatnya semakin meningkat sehingga persaingan amat kompetitif. Karena itu, sebelum mencoba mendaftar saya mempersiapkan diridengan berusaha melengkapi persyaratan yang akan diperlukan terutama persyaratan administratif dan kemampuan bahasa Inggeris karena hampir semua beasiswa luar negeri mensyaratkan kemampuan bahasa Inggeris atau menyertakan sertifikatToefl minimal 500 atau 550. Karena untuk melengkapi persyaratan tidak mudah, maka saya belum berani mencoba tiga tahun menjadi PNS yang ditugaskan di MAN Leuwiliang, Kab. Bogor sebagai guru Ekonomi/AKuntansi tahun 2008 saya memberanikan diri mendaftarbeasiswa ke berbagai negara namun, setelah tiga kali mencoba saya tetap gagal. Ketiga program beasiswa yang saya ikuti sebanarnya persyaratannya mudah dan bukan program pavorit. Awalnya saya mengirabeasiswa yang tidak mensyaratkan nilai toefldan bukan negara maju akan lebih mudah meraihnya tapi ternyata sulit juga. Pada tahun 2011 saya mulai melirik beasiswa India. Meski jatah beasiswa hanya 20 orang untuk jenjang S1, S2 dan S3 dan mensyaratkan nilai TOEFL 500 saya mencoba mengikuti tes bahasa Inggeris dan wawancara, sebulan kemudian saya dinyatakan lulus tahap pertama. Kemudian berkas saya dikirim ke lembaga pemberi beasiswa, ICCR Indian Commission for Cultural Relation New Delhi bersama pelamar yang lulus dari seluruh Indonesia. Empat bulan kemudian saya dinyatakan lulus tahap ke dua. Saya diterima di University of Mysore, Program Master of Commerce Sebenarnya saya kurang yakin bisa lulus karena pesaingnya cukup banyak terutama dari kalangan dosen universitas negeri, peneliti, pegawai perusahaan dan guru sekolah elit sedangkan saya hanya seorang guru madrasah aliyah dipelosok. Namun, mungkin Allah memiliki kehendak lain sehingga saya termasuk diantara 20 orang yang lulus dan saya satu-satunya guru. Semenjak memulai kuliah di University of Mysore, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga berkaitan dengan budaya dan kebijakan pendidikan India. Meski Mysore bukanlah kota besar seperti New Delhi atau Bangalore, namun suasana kota tersebut sudah mencerminkan suasana internasional sebab banyak sekali pelajar dari berbagai negara datang. Mereka tidak hanya belajar di universitas tapi juga belajar kesenian, budaya dan yoga di lembaga-lembaga lainnya. Sejarah Mysore sebagai salah pusat kerajaan di India selatan menjadi daya tarik. Begitupula tempat-tempat bersejarah dan tempat-tempat wisata mendukung hal tersebut. Yang tak kalah penting adalah hawa kota mysore yang sejuk dan beriklim tropis membuat hampir semua mahasiswa asing bisa beradaptasi karena cuacatidak kontras antara musim dingin dengan musim panas. Satu semester kuliah di India saya merasakan keunikan dan penuh tantangan. India sebagai negara berkembang memiliki masalah yang kompleks tapi saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat terutama dibidang ekonomi dan teknologi informasi. Dengan penduduk yang berjumlah lima kali dari Indonesia atau lebih 1, 2 milyar dan wilayah hampir dua kali lipat Indonesia, pemerintah India mampu mengelola pendidikannya sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati ratusan juta warganya. Meski 1/3 penduduknya miskin, di India kesempatan kuliah dari S1, S2 dan S3 amat mudah karena pemerintah memberikan subsidi yang besar bagi warganya sehingga biaya pendidikan terjangkau. Makanya tidak aneh, di India lulusan master terutama bidang teknik dan IT jumlahnya pulahan ribu tiap tahunnya. Begitupula mudah ditemukan pula orang yang menyandang gelar Doktor. Meski bangunan kampus kampus India sederhana dan biayanya terjangkau, uniknya pembelajarannya menggunakan bahasa Inggeris dengan kurikulum standard Internasional terutama mengacu ke sistem Inggeris. Namun, terkadang metode pembelajaran amat jadul’ karena pembelajaran tidak inovatif. Contoh kecil, setiap tugas harus ditulis tangan, begitu pula masih banyak kelas-kelas menggunakan kapur tulis dan penggunaan media masih jarang meski peralatan tersedia. Perkuliahan amat padat, Pengalaman saya tatap muka setiap mata kuliah dilaksanakan tiga kali dalam setiap minggunya. Sehingga perkuliahan harus dilksanakan lima hari penuh dalam satu minggu. Bahkan rekan saya di college yang lain ada yang harus mengikuti perkuliah selama enam hari dalam seminggu. Keunikan dalam ujian pun saya temukan. DI India kita harus terbiasa menjawab soal ujian panjang lebar tergantung berapa bobot nilai setiap soalnya. Pengalaman saya pada ujian semester kemarin, setiap mahasiswa diberikan satu buku jawaban soal yang berisi 36 halaman. Padahal soal hanya 5 soal tentang pengertian/konsep dasar, 5 soal uraian dan 1 soal studi kasus yang harus diselesaikan 2 jam. Namun, ditengah kejadulannya’ kuliah di India bisa juga mengasyikan karena harga buku lebih murah dianding dengan negara lainnya terutama yang berbahasa Inggeris terbitan penerbit amerika atau eropa karena buku-buku tersebut dicetak di India atas licensi penerbit tersebut. Pengalaman saya, jika buku teks harganya bisa 1/3 atau kurang dari harga yang di beli di Indonesia. Keasyikan lainnya, biaya riset terutama bagi mahasiswa S3 tersedia luas namun sayangnya itu khusus warga India. Satu poin lagi, banyak dosen-dosen India yang go internasional’ menjadi dosen tamu diberbagai kampus di Negara-negara maju padahal mereka mayoritas adalah lulusan local. DI Mysore University sendiri hampir semua dosen mengenyam pendidikan S1,S2 dan S3 di kampus tersebut namun banyak diantara mereka manggung’ di luar India minimal presentasi hasil penelitian mereka di forum internasional. Keunikan India karena beragamnya suku, agama, budaya dan kondisi sosial ekonomi India, menjadi daya tarik mahasiswa asing untuk belajar ke India. Puluhan ribu mahasiswa asing datang dari lebih 100 negara. Umumnya mereka berasal dari Iran, Cina, Arab, Afrika, bekas pecahan uni soviet, Asean dan negara-negara maju meski jumlahnya tidak dominan. Namun sayangnya jumlah mahasiswa Indonesia amat langka’ dibanding dengan negara lain termasuk dengan Negara maju seperti Amerika. Saya tidak tahu kenapa mahasiswa Indonesia tidak tertarik belajar ke India. Bahkan, saya temukan mahasiswa Indonesia yang sedikit itu saja seringnya mengeluh’ karena mereka tidak tahan dengan kondisi india baik sistemnya maupun masyarakatnya. Ini India, teman! Kata rekan-rekan mahasiswa asing. Apapun kondisi masyarakat India, saya berharap bisa menambah wawasan dan pergaulan global meskipun nantinya saya aplikasikan dalam konteks lokal yaitu, sekolah tempat saya mengajar yang ada di daerah pedesaan. Saya yakin pola pendidikan atau kebijakan lainnya di India lebih mudah diterapkan karena kondisinya hampir sama dengan negara kita. Berbeda jika saya belajar dinegara maju. Saya yakin setelah lulus saya akan kebingungan menerapkan ilmu yang saya dapatkan karena konteks masyarakat dan kondisi negaranya amat berbeda. Saya tidak ingin seperti banyak teman-teman yang semakin asing dan bingung setelah pulang kampung kuliah. Jika anda suka tantangan, belajarlah ke India. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Syaratdan Cara Daftar KIP Kuliah 2022 Syarat-syarat: 1. Lulusan SMA/SMK sederajat yang lulus pada tahun berjalan (2022) atau maksimal lulus dua tahun sebelumnya (2020 dan 2021). 2. Telah lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui semua jalur masuk perguruan tinggi serta diterima di PTN atau PTS pada program studi yang telah terakreditasi. 3.
duniasetelah China, India, dan Amerika. Pengguna smartphone saat ini di Indonesia didominasi oleh usia produksi yang disebut sebagai generasi milenial (15–35 tahun), sedangkan mahasiswa adalah sebagian besar termasuk generasi melinial. Mobilitas yang padat dan jadwal kuliah yang tidak sering berubah-ubah menyebabkan banyak
1NQMciK. 289 114 235 60 7 206 151 111 255
syarat kuliah di india