Gan. Maap yee ini ane newbie.. Mau tanya gan. Gaji dan tugas kader JKN dan KIS BPJS kesehatan berapa ya? Yg ane bingungin itu kader nya aja gan.. Tolong Pencerahanyaa agan agan..:bingung:

Jakarta, CNBC Indonesia - Tommy Aditya Prakoso 27 merupakan salah satu dari ratusan juta masyarakat yang merasa terbantu sejak kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat JKN-KIS. Dirinya yang sudah terdaftar sejak tahun 2018 itu langsung didaftarkan secara otomatis oleh perusahaan tempat ia bekerja sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah PPU."Saya menjadi peserta JKN-KIS sejak saya bekerja. Tidak ada kendala yang alami dalam proses pendaftaran, saya hanya menyampaikan dokumen yang diperlukan. Selanjutnya, tempat saya bekerja yang mendaftarkan diri saya ke BPJS Kesehatan. Kemudian saya mendapatkan kartu dari bagian kepegawaian," cerita Tommy belum lama peserta JKN-KIS segmen PPU, Tommy mengetahui bahwa iurannya dibayarkan melalui potongan gajinya sebesar 1%, sisa 4% dibayarkan oleh Pemerintah Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Untuk besaran iuran PPU adalah 5% dari gaji dan tunjangan yang diterima setiap bulannya. Ia menyatakan tidak keberatan dengan pembayaran iuran ini karena sudah menjadi kewajibannya sebagai penduduk Indonesia untuk berpartisipasi dalam Program JKN-KIS. "Selain kepesertaannya wajib, manfaat Program JKN-KIS ini sangat besar. Saya pernah menggunakannya untuk berobat di Puskesmas tempat saya terdaftar ketika saya demam. Tidak ada biaya yang saya keluarkan mulai dari konsultasi sampai dengan obat. Selain itu, pelayanan yang diberikan baik. Namun, pada saat itu proses pendaftaran belum secara online seperti saat ini sehingga saya tidak dapat memantau kapan giliran saya menemui dokter," ungkap menambahkan pada saat berobat, ia terkesan dengan keramahan petugas Puskesmas yang membantunya ketika kurangnya pengetahuannya terkait administrasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS. Ia merasa tidak ada perbedaan pelayanan antara pasien umum dan peserta JKN-KIS, semuanya dilayani dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada. Tommy berharap apa yang sudah baik tetap dipertahankan dan apa yang kurang dapat ditingkatkan demi kepuasan peserta JKN-KIS."Program JKN-KIS ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Iuran rutin yang kita bayarkan menjadi salah satu cara kita untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu perlu berobat sehingga tidak perlu memikirkan perihal biaya. Program ini harus dilanjutkan dan ditingkatkan jika ada kekurangan. Kemudian, masyarakat harus aktif untuk mencari tahu apakah mereka sudah menjadi peserta JKN-KIS. Untuk yang masih menunggak iuran, harus ada kesadaran diri sejak awal menjadi peserta JKN-KIS bahwa ada tanggung jawab untuk membayar iuran tersebut. Hal ini dilakukan agar Program JKN-KIS dapat terus berjalan," pesannya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Masih Banyak Masyarakat yang Keliru Soal BPJS Kesehatan dob/dob JadiKader JKN, Yasa Ikut Berkontribusi Sukseskan Program JKN - KIS
Jakarta, CNBC Indonesia - Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan terus memberikan perlindungan bagi penduduknya dari risiko finansial untuk biaya perawatan sakit. Untuk itu, peraturan perundang-undangan mewajibkan setiap penduduk Indonesia menjadi peserta JKN-KIS dengan pilihan beberapa segmen pegawai swasta, Maria Nuryani 33, merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah PPU. PPU adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah. Besar iuran JKN-KIS PPU adalah 5% dari gaji pokok dan tunjangan tetap, dengan proporsi 1% dibayarkan oleh pekerja dan 4% dibayarkan oleh pemberi kerja. Jadi, setiap bulannya gaji Maria dipotong sebesar 1% untuk membayar iuran JKN-KIS."Saya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2015. Kebetulan, saya di bagian yang mengurus administrasi kepesertaan JKN-KIS bagi pegawai di kantor saya. Pada saat melakukan pendaftaran tidak sulit karena dibantu oleh petugas BPJS Kesehatan yang ditugaskan untuk berkoordinasi dengan perusahaan saya. Saya cukup ikuti petunjuk yang diberikan dan semuanya berjalan lancar," ujar Maria dalam keterangan tertulis, Kamis 28/10/2021. Maria mengungkapkan, dirinya sering menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat di klinik tempatnya terdaftar. Ia juga tidak pernah mengalami kendala dalam memanfaatkan Program JKN-KIS. Selama berobat, dia mengaku belum pernah mengeluarkan biaya, baik untuk biaya konsultasi ke dokter maupun obat-obatan."Sebagai penanggung jawab untuk urusan jaminan kesehatan pegawai di kantor, saya juga sering mendengar cerita dari rekan-rekan saya mengenai pengalaman mereka memanfaatkan JKN-KIS. Mereka menyampaikan saran untuk peningkatan sistem JKN-KIS yang sebetulnya sudah sangat baik. Namun mungkin penerapan di lapangannya saja yang terkendala, seperti belum update-nya rujukan dari fasilitas tingkat pertama ke tingkat lanjutan. Selebihnya, saya dan rekan-rekan bersyukur dengan kehadiran JKN-KIS yang sudah sangat membantu ini," jelas berharap, Program JKN-KIS dapat terus berlanjut sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah memberikan perlindungan dasar kesehatan kepada masyarakat. Dia juga berharap, BPJS Kesehatan terus memberikan informasi kepada masyarakat terkait implementasi Program JKN-KIS sehingga masyarakat memahami tujuan keberadaan Program JKN-KIS."Masih ada masyarakat yang masih abai dengan keberadaan Program JKN-KIS. Mereka merasa belum membutuhkan karena belum sakit sehingga belum berniat mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS atau menunggak iuran bagi yang sudah mendaftar. Menurut saya ini pemikiran yang salah karena kita tidak mengetahui kapan kita membutuhkan jaminan kesehatan. Jadi, memiliki jaminan kesehatan dengan kepesertaan aktif itu tidak hanya dibutuhkan di kala sakit, tetapi juga di kala sehat sebagai langkah preventif," pungkas Maria. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Sembuh Dari Penyakit Kronis, Umi JKN-KIS Sangat Bagus rah/rah
KepalaBPJS Kesehatan Cabang Solo, Agus Purwono berujar peran kader yakni sebagai mitra kerja dan perpanjangan tangan dari BPJS Kesehatan Kamis, 14 Oktober 2021 Cari Jakarta, CNBC Indonesia - Mahasiswi aktif salah satu perguruan tinggi swasta di Tegal Umi Elistika 25 menjadi salah satu Kader Jaminan Kesehatan Nasional JKN mitra BPJS Kesehatan Cabang Tegal. Elis, begitu ia biasa disapa, sudah melakoni profesi Kader JKN sejak tiga tahun lalu, tepatnya pada September pengalaman mulai dari yang pahit hingga menyenangkan telah dirasakan Elis selama menjadi Kader JKN. Meski masih berstatus sebagai mahasiswi, Elis merasa mantap menjadi Kader JKN."Waktu itu saya lihat ada iklan lowongan menjadi Kader JKN BPJS Kesehatan dari media sosial. Awalnya saya tidak tahu apa itu Kader JKN, tetapi iseng saja mendaftar karena tertarik menjadi bagian dari BPJS Kesehatan karena saat itu nama BPJS Kesehatan cukup terkenal," ujar Elis, Sabtu 11/12/2021. Ia mengaku, banyak suka duka ketika menjadi Kader JKN, mulai dari lokasi desa binaan yang jauh dari rumah, ditolak peserta, hingga memiliki banyak saudara baru baik dari peserta JKN-KIS maupun dari rekan sesama Kader yang awalnya hanya diberi informasi mengenai status kepesertaan seringkali meminta bantuan para kader untuk layanan administrasi, seperti mengurus pencetakkan kartu atau sekedar membantu peserta JKN-KIS untuk mengunduh dan menggunakan fitur Mobile JKN."Jadi Kader JKN itu membuat saya mengenal banyak orang baru. Saya jadi belajar berkomunikasi juga dengan beraneka macam karakter orang. Mungkin karena saya termasuk orang yang suka bergaul juga, jadi saya sangat menikmati masa menjadi Kader JKN ini, apalagi kalau bisa membantu banyak orang saya jadi ikut senang. Kalau orang bilang mungkin saya telanjur nyaman menjadi Kader JKN. Selain itu saya pun jadi semakin mengerti mengenai regulasi pelayanan kesehatan dan administrasi di BPJS Kesehatan lebih mendalam," lanjut berharap semakin lama peserta JKN-KIS semakin tertib untuk membayar iuran tepat waktu sehingga keberlangsungan program dapat terjaga dengan baik. Peserta JKN-KIS pun dapat lebih tenang dalam mengakses layanan kesehatan apabila administrasi kepesertaannya lancar. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Gampang & Enggak Ribet, Ini Cara Pindah Fakses BPJS Online hoi/hoi
Sampaisaat ini, terdapat 12 Kader JKN yang tersebar di berbagai wilayah Bojonegoro maupun Tuban dan mampu meraup iuran tertunggak sebesar Rp80.472.310 pada tahun 2018 bulan Desember. Harapannya, dengan kehadiran kader ini, masyarakat semakin dimudahkan untuk perolehan informasi JKN-KIS terkini dan pembayaran iuran rutin. [mu]
DCqt. 324 467 404 247 291 89 446 331 110

berapa gaji kader jkn kis